Desa Kaliasem

Takbiran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyambut kedatangan hari raya dengan menggemakan takbir atau mengagungkan asma Allah. Mengumandangkan takbir merupakan salah satu amalan sunnah yang tidak pernah luput dilakukan oleh umat Islam.

Malam takbiran merupakan salah satu tradisi di Desa Kaliasem yang kerap dilakukan masyarakat di malam sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Takbiran dimulai sejak matahari terbenam di hari terakhir bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri. - Takbiran bisa dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri, di rumah, masjid, dengan suara yang lantang atau kecil sesuai keadaan sekitar dan kemampuan masing-masing

Takbiran adalah kegiatan yang dilakukan oleh umat Islam dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri dan juga saat Idul Adha. Biasanya, takbiran dilaksanakan pada malam hari sebelum lebaran yang ditandai dengan mengucapkan kalimat takbir ‘Allahu Akbar'.

Kalimat takbir adalah bentuk pengagungan akan kebesaran Allah. Pada saat yang sama, ini adalah ungkapan kesadaran bahwa kebesaran itu hanya milik Allah. Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, makna tersebut membawa pada kesadaran akan fitrah seseorang sebagai manusia. Sehebat apa pun manusia, setinggi apa pun derajatnya, atau sebanyak apa pun hartanya, fitrah manusia sebagai manusia adalah hamba Allah.

Di Desa Kaliasem sendiri malam takbiran adalah salah satu tradisi dengan melantunkan kalimat takbir sambil melakukan pawai keliling, yang melibatkan 2 Desa yaitu Desa Kaliasem dan Desa Temukus, dan pawai malam takbiran 1445 H dilombakan. Terlihat warga yang terlibat dalam malam takbiran kali ini sangat antusias dan bersemangat, dengan tema-tema pawai yang beragam dengan membawa/mengarak miniatur masjid.

Pengamanan kegiatan dilakukan oleh Banser dan dibantu oleh petugas keamanan dari kepolisian, pecalang dan Satpol PP.

Acara berlangsung meriah, aman dan damai.

Selamat Idul Fitri, Selamat Tahun Baru 1 Syawal 1445 Hijriah.

*)Kaper