Sejarah Desa
31 Januari 2017 19:18:39 WITA
SEJARAH DESA KALIASEM
Dulu wilayah palemahan Desa Tigawasa dikala itu disebut Tukad Cebol, yang merupakan wilayah keperbekelan Desa Tigawasa, ketika itu sebagai petugas pembantu Perbekel diangkatlah seorang Kelian Manca, yang telah berganti-ganti dari pejabat yang terdahulu (Pan Gimas) kepada Pan Rai. Biasanya pada masa itu jabatan seorang Kelian Manca tidak mempergunakan jangka waktu lamanya, akan tetapi yang dipentingkan adalah kemampuan mereka bekerja, semakin kuat dan sanggup maka Ia akan terus ditugaskan sebagai Kelian Manca.
Setelah Pan Rai tidak sanggup lagi, jabatan terakhir kali pengganti Kelian Maca tersebut jatuh ke tangan Wayan Santun, karena Kelian Manca tersebut meninggal dunia, dan jabatan terakhir ini sampai tahun 1965.
Dan ditahun itu pula tepatnya tanggal 30 September 1965 terjadilah peristiwa berdarah yaitu pemberontakan dari Partai Komunis Indonesia yang ketika itu disebut dalam istiah Pemberontakan G.30 S/PKI, sehingga situasinya ketika itu memang tidak aman dan tidak menentu, keadaan tidak aman serta tidak menentu itu berlajut sampai pertengahan tahun 1966.
Kemudian di tahun 1966/1967 keadaan suasana telah tenang, dan untuk mengatasi dan demi Stabilitas Negara dan Desa situasi ketika itu, maka Pemerintah Orda Baru (Orba) dibawah pimpinan Jendral Soeharto diperintahkan untuk membentuk Pertahanan dan Keamanan secara menyeluruh, termsuk penerbitan Aparat Pemerintah itu sendiri.
Maka ditahun 1967 warga Tukad Cebol berkesempatan untuk membentuk sebuah Desa yang berdiri di bawah Pemerintahan seorang Kepala Desa piihan masyarakat. Dan di tahun itu terpilihlah pengurus Desa Tukad Cebol yang baru dan sah, yang ketika itu kepengurusan Desa sebagai berikut:
Kepala Desa :I Wayan Tjakra
L.S.D : A.A. Made Jelantik
Kepala-kepala Dusunnya pun segera dibentuk dengan nama-nama Dusun adalah sebagai berikut :
1. Dusun Lebah (dulu Tukad Cebol tempekan Banjar Beten Ehe)
2. Dusun Enjung Sangiang
3. Dusun Sekar (dulu disebut Banjar Bebengan)
4. Dusun Asah
5. Dusun Punggang
6. Dusun Pura (dulu Banjar Munduk Bila)
7. Dusun Bunut Panggang (disatukan karena penciutan administrasi)
Ditahun 1966/1967 Tukad Cebol terpilih sebagai lokasi latihan Siswa-siswi dari KPDPM Kebupaten Buleleng yang pengelolaanya dari Kantor Pendidikan Masyarakat di Singaraja, maka ditengah-tengah berjalannya pendidikan dan latihan siswi-siswi tersebut pengurus Desa dan segenap Warga Desa bersepakat untuk mengganti nama Desa Tukad Cebol tersebut dengan nama Desa yang baru, sesuai dengan instruksi Pemerintah didalam penciutan Desa di bidang administrasi.
Terjadinya pertemuan masal dari warga Desa didalam musyawarahnya dengan dihadiri tokoh-tokoh Desa yang terkemuka, dan diajukan rentetan nama-nama Desa diantaranya :
Desa Kampung Baru
Desa Pendopo
Desa Bunut Panggang
Desa Kaliasem
Disitu semua pengaju nama Desa memberikan argumentasi nama-nama Desa yang diajukan, akan tetapi nama Desa Kaliasemlah yang mendapat suara persetujuan terbanyak.
Adapun argumentasi nama Desa Kaliasem tersebut sebagai apa yang dikemukakan oleh I Wayan Tjakra sebagai pemberi nama tersebut antara lain sebagai berikut :
Kaliasem adalah asal kata dari Kali dan Asem, maksudnya adalah Kali merupakan terjemahan dari Tukad (yang tadinya Tukad Cebol) sedangkan Asem adalah asal kata sebutan dari Karangasem, sebab bagaimanapun juga warga Desa tersebut sebagian besar datang dari beberapa Desa yang ada di Karangasem, termasuk orang yang mengajukan nama Kaliasem itu sendiri. Dipandang dari kenyataan bahwa telah dibentuk Desa Adat Seraya yang khusus dari warga orang-orang Karangasem, yang terdiri dari berbagai Desa sebelum itu. Sehingga pada kesimpulannya dikemukakan bahwa KALIASEM adalah merupakan merupakan manifestasi dari dua bagian wilayah Penduduk Desa itu, yaitu dari Tukad Cebol (yang kebanyakan dari daerah Buleleng) dan Warga Penduduk yang berasal dari Karangasem. Dengan demikian perpaduan dari kedua asal daerah itu perlu ditingkatkan melalui satu nama yang telah disetujui yang nantinya merupakan tombak ukur dalam Pembangunan Desa pada umumnya.
Dengan argumetasi tersebut maka sebagian besar penduduk atau warga masyarakat ketika itu memilih KALIASEM tersebut, dan dari pemerintah dikabulkanlah nama itu sampai kini.
Kemudian setelah beberapa dari situasi ini, maka seorang seniman sastra yang mantan seorang Raja Buleleng terakhir, melanjutkan idenya untuk mengembangkan kepariwisataan dikawasan itu, yang telah dikenal dengan nama “LOVINA”. Beliau telah almarhum di tahun 1978 meninggalkan sejarah kepariwisataan, dimana sebelumnya beliau merintis sebuah Hotel yang dinamakan “LOVINA”, serta dengan perkembangan-perkembangannya yang pesat ditahun 1974, akibat pembangunan hotel dan restoran baru.
Hotel dan restoran tersebut diberi nama “TASIK MADU” Lovina, disamping itu pula masyarakat Desa Kaliasem telah dirintis pula untuk menunjang kepariwisataan itu melalui penanaman jeruk ala sistem tradisional, dengan jalan perabukan humus, penanaman lamtoro agar tanah-tanah tandus menjadi hidup dan subur.
Desa Kaliasem kemudian mejadi lebih dikenal masyarakat pariwisata dan masyarakat bisnis buah-buahan. Jeruk Kaliasem yang disebut Jeruk Seraya kala itu menjadi rebutan para pedagang-pedagang buah dari Jakarta.
Desa Kaliasem sekian lamanya telah menjadi incaran kaum pekebun Jeruk dan Penanam modal Perhotelan, dan pada akhirnya di tahun 1980-an jeruk terkena Virus CVPD dan pada akhirnya matilah petani jeruk masa itu. Akan tetapi di bidang pariwisata terus meningkat karena satu-satunya usaha masyarakat yang masih mempunyai harapan dimasa-masa yang akan datang.
Nelayanpun berkembang menjadi usaha Snorkling, dan beberapa diantaranya telah mampu mendirikan usaha restaurant dan penginapan kecil-kecil demikian seterusnya, pada akhirnya kawasan Wisata Lovina menjadi dasar bisbnis kepariwisataan yang akibat dari pariwisata Lovina itu Desa-desa lainnya pun terkena limpahannya mempergunakan kawasan Lovina tersebut.
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |