Desa Kaliasem

Menyangga Wisata Lovina: Aktivitas Ekonomi Desa Kaliasem

Desa Kaliasem, yang terletak di Lovina, Kabupaten Buleleng, dikenal sebagai salah satu desa penyangga utama sektor pariwisata di Bali Utara. Letaknya yang berdekatan dengan kawasan pantai, pusat penginapan, dan jalur utama pariwisata menjadikan Kaliasem berkembang tidak hanya sebagai ruang tinggal masyarakat, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi yang terus bergerak. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Desa Kaliasem tampak semakin beragam. Kehadiran sektor  modern serta berkembangnya homestay dan akomodasi wisata menjadi penanda bahwa desa ini mampu beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan sekaligus mendukung aktivitas ekonomi lokal.

Salah satu wajah ekonomi yang menonjol di Kaliasem adalah keberadaan supermarket modern. Supermarket seperti Pepito, yang berada di jalur utama Lovina–Kaliasem, menjadi simbul penting dalam rantai distribusi kebutuhan harian masyarakat dan wisatawan. Keberadaan modern ini tidak hanya melayani wisatawan mancanegara dan domestik yang menginap di kawasan Lovina, tetapi juga masyarakat lokal. Produk yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kebutuhan pokok, produk segar, hingga barang pendukung pariwisata. Dengan jam operasional yang teratur dan sistem pelayanan yang tertata,  modern turut menciptakan standar baru dalam pelayanan ekonomi di wilayah desa. Dari sisi ketenagakerjaan, sektor ini juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar, baik sebagai karyawan operasional maupun tenaga pendukung lainnya.

Secara tidak langsung, kehadiran modern membantu meningkatkan perputaran ekonomi di tingkat lokal dan memperkuat posisi Kaliasem sebagai desa yang ramah terhadap perkembangan ekonomi pariwisata. Selain sektor, homestay dan penginapan skala kecil hingga menengah menjadi pilar penting dalam struktur ekonomi Desa Kaliasem. Akomodasi wisata yang tersebar di lingkungan desa, seperti yang terlihat pada kawasan penginapan dengan kolam renang dan fasilitas pendukung lainnya, menunjukkan bagaimana ruang desa dapat diolah menjadi aset ekonomi tanpa meninggalkan karakter lingkungan tropis dan budaya setempat. Homestay di Kaliasem umumnya dikelola dengan pendekatan ramah lingkungan dan suasana kekeluargaan, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Model pengelolaan ini memberi peluang besar bagi masyarakat desa untuk terlibat langsung, baik sebagai pemilik, pengelola, maupun tenaga kerja. Keberadaan homestay juga menciptakan efek ekonomi berantai.

Wisatawan yang menginap tidak hanya menggunakan jasa akomodasi, tetapi juga memanfaatkan layanan transportasi lokal, kuliner, hingga membeli produk dan jasa di sekitar desa. Dengan demikian, sektor ini berkontribusi nyata terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Kaliasem. Yang menarik dari perkembangan ekonomi Desa Kaliasem adalah upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan lingkungan desa. Aktivitas pariwisata serta akomodasi tumbuh berdampingan dengan pemukiman warga, pepohonan, serta ruang terbuka yang masih terjaga.

Hal ini menunjukkan bahwa Desa Kaliasem tidak semata-mata berkembang sebagai kawasan komersial, tetapi juga sebagai ruang hidup yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah desa menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi tetap memberi dampak positif jangka panjang. Ke depanya, sektor modern dan homestay di Desa Kaliasem memiliki potensi besar untuk terus berkembang seiring meningkatnya kunjungan wisata ke Lovina dan Bali Utara. Tantangan ke depan adalah memastikan agar perkembangan tersebut tetap berpihak pada masyarakat lokal, membuka ruang partisipasi, serta menjaga identitas desa.

Dengan pengelolaan yang tepat, Desa Kaliasem dapat menjadi contoh bagaimana desa wisata mampu membangun ekonomi yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Bukan hanya sebagai penyangga pariwisata Lovina, tetapi juga sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing di tingkat regional.

(EVA TRINITA)